Jumat, 14 Desember 2007

Khitan dan kesehatan

Khitan mulai dilakukan pertama kali oleh nabi Ibrahim as. Sebelumnya belum ada seorangpun yang telah dikhitan, itupun saat itu beliau berumur 80 tahun. Khitan dilakukan dengan cara memotong kulup ( preputium ) pada kemaluan seorang pria. Sejak itu orang mngenal khitan dan dilakukan secara turun temurun. Pada umat nabi Muhammad saw. pun khitan diperintahkan. Khitan menjadi tanda ubudiyah kepada Allah swt. Zaman dahulu para budak diberitanda pada telinga atau badannya sebagai pertanda penghambaan diri mereka kepada majikannya. Jika budak tersebut lari dari majikannya, ia dikembalikan kepadanya berdasarkan pertanda tersebut. Barang siapa telah berkhitan dengan memotong kulupnya berarti ia telah menghambakan dirinya kepada Allah swt., berarti ia adalah hamba Allah swt.
Apa bila tidak dikhitan, maka bagian penis pasti akan ada yang menjadi sarang kotoran, di situlah syetan tinggal untuk mengganggu manusia

Dari sisi kesehatan khitan mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut :
Mencegah infeksi. Adanya kulup membuat suhu di bawah kulup hangat dan menjadi lahar subur bagi kuman ataupun virus. Virus AIDS misalnya, di Afrika barat yang kaum laki-laki umumnya dikhitan, kejadian penyakit AIDS lebih rendah dibandingkan di Afrika Selatan yang umumnya laki-laki tidak dikhitan ( laporan dari The Public Library Of Science Medicine ). Untuk mencegah infeksi, para Gynaekolog di USA mengkhitan setiap bayi yang lahir di Rumah Sakit. Memang, hilangnya kulup akan memudahkan pembersihan kotoran yang melekat, baik berupa air seni, smegma maupun kotoran dari luar. Dengan demikian resiko infeksi pada orang yang dikhitan akan sangat berkurang
Mengatasi keadaan femosis, yaitu perlengketan total atau subtotal antara kulup dengan kepala penis. Indikasi medis yang paling sering ditemui adalah kondisi ini. Kulup ( preputium ) sebenarnya terdiri dari dua lapis: bagian dalam dan bagian luar. Dengan dua lapis ini, maka preputium bisa ditarik ke depan dan belakang pada batang penis.Pada penis anak yang mengalami fimosis, kulup tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis. Lapis bagian dalam kulup melekat pada glans penis ( kepala penis ), sehingga ketika kulup ditarik, kepala penis tidak bisa terbuka seluruhnya. Kadang perlekatan itu begitu lebar sehingga hanya bagian lubang kencing (meatus urethra externus) yang terbuka. Selama tidak terjadi hambatan berkemih atau tanda-tanda peradangan, masih bisa diobservasi. Harapannya, secara perlahan perlekatan akan menghilang sesuai usia.Perlu diketahui, saat lahir hanya 4% bayi yang preputiumnya sudah bisa ditarik mundur sepenuhnya sehingga kepala penis terlihat utuh. Selanjutnya secara perlahan terjadi pelepasan sel-sel bagian luar sehingga perlekatan itu berkurang. Sampai usia 1 tahun, masih 50% yang belum bisa ditarik penuh. Berturut-turut 30% pada usia 2 tahun, 10% pada usia 4-5 tahun, 5% pada usia 10 tahun, dan masih ada 1% yang bertahan hingga 16-17 tahun. Dari kelompok terakhir ini, ada sebagian kecil yang bertahan secara persisten ( menetap ) sampai dewasa bila tidak ditangani.Fimosis bisa terjadi secara bawaan sejak lahir, bisa juga terjadi kemudian. Penyebab yang sering adalah infeksi pada daerah kepala penis dan kulup (balanitis) yang meninggalkan jaringan parut. Selanjutnya kulup melekat ke kepala penis pada jaringan parut tersebut.Kondisi femosis total bisa mengakibatkan rasa sakit bila terjadi ereksi. Demikian juga sudut ereksi sulit tegak mencapai 90 derajat
Mencegah kanker. Kotoran berwarna putih yang diproduksi kelenjar di penis dengan bau khas yang disebut smegma, bersifat karsinogen artinya bisa memicu timbulnya kanker baik pada penis maupun leher rahim pasangan. Smegma ini sulit dibersihkan apabila tanpa dikhitan. Tidak kihitannya suami bukanlah satu-satunya faktor resiko kanker leher rahim. Ada faktor resiko lain yaitu merokok, hubungan seks usia dini ( < 17 tahun ), berganti-ganti pasangan seks, defisiensi zat gizi dan trauma kronis leher rahim seperti persalinan, infeksi dan iritasi menahun.

Menjamin kepuasan dalam hubungan seksual. Adanya pembatas antara kepala penis dengan mukosa vagina berupa kulup sangat mempengaruhi kepuasan, terutama pada laki-laki